Esai Yang Tidak Layak Baca

Kumpulan Esai Yang Tidak Layak Baca
Penulis: Ahmad Nashrullah, dkk
ISBN: 978-623-92958-3-7
Penerbit:Bimalukar Kreativa
Cetakan Pertama, Agustus 2020
xii + 173 halaman; 14 x 20 cm

Saya merasa bahwa dengan buku yang bisa kita genggam, sebuah prasasti bukan cuma bisa terbaca, tetapi juga tampak ada, nyata, dan dengan gagah ia terpajang di rak buku kita, membuat kita selalu bisa memandanginya. Ini memang cuma perkara sensasi, tapi sensasi itu membangkitkan emosi dan motivasi.

Maka, ketika teman-teman yang namanya muncul di buku antologi ini berniat membukukan tulisan-tulisan (yang seharusnya) online milik mereka, saya sangat bergembira mendengarnya.

Sembari itu saya berharap agar mereka semua merasakan sensasi yang sama dengan yang pernah saya rasakan, yaitu sensasi “memancangkan prasasti”. Selain prasasti untuk mengenang sebuah karya pikiran dan imajinasi, buku ini juga akan menjadi prasasti untuk mengenang sebuah kebersamaan yang singkat namun melekat. Yaitu ketika 24 orang yang karyanya ada di buku ini berkumpul dan belajar bersama untuk menulis dan menulis, mendiskusikan tulisan-tulisan, memeras pikiran hingga puncak kepayahan, menemukan bolong di sini dan sana dari tulisan-tulisan itu lalu segera menambalnya, kemudian terus berjuang untuk mencipta karyakarya pikir yang baru dan semakin berkilat dari waktu ke waktu. Inilah jejak-bukan-digital yang layak dipancangkan, karyakarya
terbaik dari proses pergulatan mereka masing-masing. (Iqbal Aji Daryono)

Posting Komentar

0 Komentar